Studi Burj Al Arab

Tom Wright Architect RIBA. (Tom Wills-Wright)

Arsitek dan perancang Burj Al-Arab di Dubai, UEA.

Sang arsitek ingin menciptakan sebuah icon untuk Dubai, sebuah bangunan yang identik dengan tempat itu, seperti Sydney yang memiliki Opera House dan Paris dengan Menara Eiffel dan Dubai memiliki Burj Al-arab.

Selama proses desain dan konstruksi proyek, Tom Wright tinggal di Dubai, dan bekerja sebagai direktur desain proyek untuk Atkins, salah satu konsultan terkemuka multi-disiplin desain.

Tom Wright berkepangsaan Inggris, lahir di Croydon pinggiran kota london pada 18 september 1957. Sekolah di Royal Russel dan kemudian Kingston Polytechnic school of Architecture. Wright menjadi anggota dari Royal Institute of British pada tahun 1983.

Konsep Desain

• Instruksi dari klien ( Pangeran Mahkota Dubai) adalah mendesain bukan hanya untuk hotel tapi juga sebagai bangunan penanda (icon) yang mengumumkan, “selamat datang ke Dubai”. 
• Klien menginginkan pernyataan dramatis dengan citra yang akan menggambarkan sebuah kota. 
• Alasan Burj Al Arab seperti layar raksasa adalah untuk menjadikan Dubai sebagai resort dunia, untuk liburan, menyenangkan dan kecanggihannya semua berkaitan dengan kapal pesiar. 
• Bangunan ini dibangun diatas pasir, dan bangunan ini adalah bangunan yang paling tinggi yang dibangun pada daerah pesisir laut.

Burj Al Arab

• Jumlah Pilar : 230 
• Panjang Pilar : 25m 
• Diameter Pilar : 1.5m 
• Kedalaman basement terendah bawah laut 7m dibawah permukaan laut. 

Ketinggian

• Tinggi atrium : 182m 
• Tinggi Helipad dari laut : 212m 
• Tinggi puncak akomodasi dari pulau : 190m 
• Tinggi tiang atas dari pulau : 321m 

Dimensi

• Jarak pantai ke titik terluar pulau : 450m 
• Ukuran pulau : 150m 
• Kedalaman laut : 7.5m 
• Panjang rangka batang terbesar : 85m 
• Berat rangka baja terbesar : 165t 
• Kantilever pada restoran : 27m & 1.7m (in) 
• Luas restoran : 1000m persegi. 
• Berat Helikopter yang bisa mendarat : 7.5t 
• Total volume beton di pulau : 33.000m persegi. 
• Total volume beton super struktur : 36.000m persegi. 
• Jumlah tonasi baja : 9200t 
• Luas bruto bangunan : 120.000m persegi. 
• Tinggi atrium : 180.5m, V=285000m3. 
• Panjang tiang : 60m 
• Fabric area : 8700sq m X 2, tebal 1mm dengan 50cm dengan celah udara.

Pendekatan Lingkungan

Dirancang untuk melambangkan transformasi perkotaan Dubai dan meniru layar perahu. 

Hotel ini terletak pada sebuah pulau buatan dibangun pada 280m (920 kaki ) lepas pantai. Untuk mengamankan pondasi, pembangun memancang 230m (130 kaki) tiang pancang. 

Para insinyur menciptakan permukaan batu-batu besar, yang dilingkari dengan pola sarang lebah beton, yang berfungsi untuk melindungi pondasi dari erosi. 

Butuh waktu tiga tahun untuk menambak laut, tetapi kurang dari tiga tahun untuk membangun bangunan itu sendiri. Bangunan ini berisi lebih dari 70.000m3 (92.000 cu yd) dari beton dan 9.000 ton baja. 

Didalam gedung, tinggi atrium 180m (590 kaki). 

Burj Al Arab adalah hotel kedua tertinggi didunia (tidak termasuk bangunan dengan penggunaan atau fungsi campuran). Struktur dari hotel Ryugyong di Pyongyang Korea Utara 9m (30kaki) lebih tinggi dari Burj Al Arab, dan menara Rose di Dubai. Ketinggian Burj Al Arab 333m (1.090 kaki) menjadi tertinggi didunia.

• Pendeteksi kebakaran dan alarm system termasuk sistem telepon kebakaran. 
• PAVA system. 
• Sistem proteksi kebakaran (sprinklers, hose reels, FM-200). 
• Tangga penyelamatan. 
• Smoke extract system.

Hotel komersial (MEP) C-16-F- ISO 9001: 2000, ISO 14001: 2004, OHSAS 18001:1999 terdaftar :

• Daya listrik essensial (generator 11KV utama) untuk papan distribusi utama MDB-E1 dan E2. 
• 1500 KVA, 380V, 50Hz generator lokal. 
• Pusat baterai darurat untuk lighting system. 
• Water pumping station.
• Sistem UPS. 
• Rintangan penerbangan lighting system. 
• LPG detection system.

Menara hotel memiliki fitur-fitur khusus:

• Atrium water features – internal.
• Cascade water features – internal. 
• Upper atrium show lighting. 
• Lower atrium show lighting. 
• Fire wire lighting system 
• External show lighting. 
• Sky tracker lighting. 
• Ellipse water/fire – external. 
• Fire tower – external. 
• Image projector – external.

14.000 jalur, ini adalah pencahayaan terbesar pada sistem kontrol arsitektur yang pernah dibuat (Futronix). Setiap kamar memiliki satu atau lebih PFX-32 sistem kontrol peredupan, yang beroperasi pada pencahayaan setiap kamar. Kamar suite terbesar memberikan total 160 jalur pencahayaan. Masing-masing kamar juga dilengkapi dengan surround sound digital, multimedia 42”televisiplasma”, akses internet, video layar sentuh dan telekonsferensi (konferensi jarak jauh), mesin faks, mesin fotokopi, dan tirai otomatis.

Pengaruh Angin

Lokasi geografis hotel memiliki cuaca yang buruk, termasuk angin kencang dan badai keras sesekali. Sehingga dilakukan pengujian terowongan angin untuk memastikan desain yang aman. Berdasarkan pedoman yang dikeluarkan oleh UK’s Building Research Establishment (BRE) dan analisa dari 18 tahun data angin dekat bandar udara internasional Dubai, periode pengembalian 50 tahun kecepatan angin 45 meter per detik, di bawah rekomendasi dari kota Dubai, dan diadopsi untuk desain. 

Pengaruh Seismic (Gempa Bumi)

Lokasi site terletak pada zona intensif gempa. Namun, bagian Iran yang hanya berjarak 100mil ke utara merupakan zona gempa sedang dan juga bisa membuat getaran di Dubai jika seismik terjadi di Iran. Menurut Building Research Establishment (BRE) bangunan yang dibangun dikawasan ini harus dirancang untuk menahan gempa intensitas VII MM. Untuk lebih memperkuat struktur dari setiap potensial goyangan, dua peredam massa disetel, berat masing-masing sekitar 2ton.

Subscribe to receive free email updates: