Arsitektur Lansekap
Garret Eckbo dalam Architecture for Living mendefinisikan Arsitektur Lansekap sebagai berikut: “… arsitektur lansekap adalah bagian dari kawasan lahan yang dibangun atau dibentuk oleh manusia di luar bangunan, jalan, utilitas dan sampai ke alam bebas, yang dirancang terutama sebagai ruang untuk tempat tinggal manusia”.
Sedangkan Hubbard dan Theodora Kimball dalam An Introduction to The Study of Landscape Design, berpendapat bahwa Arsitektur Lansekap adalah seni yang fungsi utamanya adalah untuk menciptakan keindahan lingkungan di sekitar tempat hidup manusia yang berkenaan dengan peningkatan kenyamanan, kemudahan dan kesehatan penduduk perkotaan yang sehari-harinya amat sibuk sehingga perlu penyegaran.
Pendapat lain lagi dikemukakan oleh Norman T. Newton (1971) yang mengatakan bahwa Arsitektur Lansekap adalah: “Seni dan pengetahuan yang mengatur permukaan bumi dengan ruang-ruang serta segala sesuatu yang ada di atas bumi untuk mencapai efisiensi, keselamatan, kesehatan dan kebahagiaan umat manusia”. Sementara itu seorang tokoh perancang taman termashur yang berasal dari Inggris abad ke 18, Joseph Paxton mengemukakan: “… bahwa perbedaan antara arsitektur dengan arsitektur lansekap terletak pada alat, teknik, dan bahan yang diterapkannya”. Brian Hacket dalam Landscape Student and Teacher, bahkan menambahkan dengan: “… kawasan lahannya mampu berubah dan berkembang. Semua yang dapat dan harus dilakukan adalah mengubah dan atau menyesuaikan kawasan lahan agar siap terhadap program baru”. (Michael Laurie, 1994: 6).
Kemudian bisa ditambahkan komitmen dari American Society of Landscape Architecture, yang menyempurnakan definisi dengan: “…pekerjaan pengurusan lahan yang pada ujud dasarnya arsitektur lansekap adalah suatu keahlian masa depan, perencanaan kawasan dan perancangan lansekap yang merupakan tindakanjujur, yang berfungsi sebagai pengendali alam untuk masa depan kehidupan manusia”.
Dalam teori arsitektur lansekap, terdapat lima komponen utama yang sangat berpengaruh yaitu: proses alam, proses sosial, metodologi, teknologi dan nilai-nilai. Apapun skala atau penekanan operasinya, kelima komponen ini secara konsisten tetap berkaitan.
Salah satu bentuk aplikasi atau penerapan dari teori-teori di atas dapatlah dikemukakan suatu karya besar sebagai contoh paduan yang harmonis antara arsitektur dan lansekap yaitu Central Park di New York City, hasil karya cipta dari Frederick Law Olmsted (1822 – 1903). Keberadaan lansekap tersebut selain mampu melembutkan belantara beton dan pencakar langit di kota New York, juga merupakan paru-paru kota yang sangat berarti untuk kenyamanan warga kota.
Frederick L. Olmsted adalah perancang taman yang pertama kali berpendapat perlunya pemisahan pedestrian untuk pejalan kaki dengan pengguna lalu-lintas kendaraan. Ia juga menerapkan konsep baru sistem sirkulasi dalam taman. Kegiatan yang berbeda dalam taman mempunyai track yang berbeda pula. Dominasi pepohonan hijau dalam taman karya Olmsted tidak hanya ditata sebagai elemen pembentuk ruang dan keteduhan, tetapi juga sebagai pembatas, penghalang utama pandangan terhadap struktur-struktur kota yang keras dan mencuat sekeliling taman. Pengunjung untuk sejenak dapat merasa terlepas dari lingkungan belantara beton kota dan menikmati taman yang sejuk. Keberadaan danau dalam taman cukup jelas, baik yang berbentuk alami maupun buatan. Danau tersebut selain berfungsi untuk tempat rekreasi dan sebagai penyangga kelembaban kota, juga merupakan reservoir penampung air. Di musim salju kala semuanya membeku, padang rumput yang tadinya terhampar hijau dapat digunakan untuk bermain ski.
Dalam Central Park, aspek estetika diselaraskan dengan aspek fungsional dan aspek teknis penataannya dengan sangat baik, mulai dari pemilihan bahan, bentuk, warna, tekstur, material, hingga skala, proporsi dan komposisinya.
Taman pada tahap-tahap awal perkembangannya bersifat monumental sebagai lambang kemegahan dan kebanggaan. Namun pada masa sekarang ini taman mengalami perubahan fungsi. Bentuk taman disesuaikan dengan orang yang akan menggunakan taman tersebut atau disesuaikan dengan alam lingkungan sekitarnya. Dapat berupa taman kota, taman rumah, taman bermain anak, taman perkantoran, taman untuk pembibitan atau bahkan taman hutan raya untuk suaka margasatwa dan fauna.
Istilah taman yang dikenal di Indonesia, digunakan untuk skala kecil maupun skala besar. Sepetak halaman rumah yang ditata sedemikian rupa, disebut taman; ruang terbuka di tengah kota yang ditanami pepohonan dan tanaman hias juga disebut taman; demikian pula ribuan bahkan jutaan hektar area yang memiliki keistimewaan tertentu ditetapkan sebagai taman dan disebut Taman Nasional seperti Taman Nasional Ujung Kulon atau Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango dan sebagainya.
Sedangkan istilah taman dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Garden, Park dan Landscape tergantung dari bentuk, sifat dan penggunaan dari taman tersebut.
Garden merupakan suatu tempat yang terbatas yang dipergunakan sebagai tempat bersenang-senang. Pemakainya biasanya merupakan sekelompok orang tertentu. Taman rumah atau taman milik suatu badan/organisasi dapat dikategorikan sebagai garden, karena penggunaannya terbatas bagi pemilik atau orang-orang tertentu saja.
Park lebih bersifat umum, terutama dalam hal pemakainya. Berfungsi juga sebagai tempat rekereasi, yang dapat digunakan oleh masyarakat umum. Taman kota dan Taman Nasional tergolong ke dalam park.
Landscape mempunyai pengertian lebih luas lagi jika dibandingkan dengan kedua istilah di atas. Sebagian orang mengartikan “landscape” sebagai “panorama”, tetapi ada pula yang mengartikan sebagai “bentang alam” atau “bentang lahan”. Dari istilah itu lahir istilah-istilah lain seperti “city landscape”, “urban landscape” dan “rural landscape”. Dalam konteks makro, “garden” dan “park” merupakan bagian dari “urban landscape”. Namun pada konteks mikro, “garden“ maupun “park” merupakan “landscape”.
note: bahan ajar ars. landscape, sri handayani, upi
Saya tertarik dengan artikel yang ada di website anda yang berjudul " Arsitektur Lansekap " .
ReplyDeleteSaya juga mempunyai artikel yang sejenis dan mungkin anda minati. Anda dapat mengunjungi di Arsitektur by Universitas Gunadarma
ReplyDeleteKami Tukang Taman Surabaya adalah jasa pembuatan taman tropis dan vertical garden yang berlokasi di Surabaya jawa timur, selain nursery tanaman sendiri kami juga menyediakan jasa pembuatan taman dengan berbagai model dan konsep taman.
LAYANAN TUKANG TAMAN
Membantu untuk memilih konsep yang sesuai dengan keinginan anda indoor outdor kami Jasa Taman Surabaya akan lebih variatif untuk memberikan yg terbaik. Dan Juga sebagai Supplier jual rumput taman Harga supplier dari petani langsung
DOKUMENTASI PEKERJAAN
Memberikan gambaran dan gagasan dalam memilih konsep yang sesuai dengan keinginan anda indoor maupun outdoor.