Arsitektur Tropis
Arsitektur tropis merupakan konsep arsitektur yang merespon pengaruh iklim tropis. Ciri utama iklim tropis adalah temperatur yang tinggi dengan angka rata-rata tahunan tidak di bawah 20ºC. Karena itu konstruksi bangunan terutama mempunyai fungsi perlindungan terhadap pengaruh panas yang berlebihan. Untuk suatu perencanaan dan pelaksanaan bangunan yang baik perlu diperhatikan kondisi-kondisi iklim setempat, yaitu:
- Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kenyamanan dan kemampuan mental dan fisik penghuni yaitu radiasi matahari, kesilauan, temperatur dan perubahan temperatur, curah hujan (resipitas), kelembaban udara, gerakan udara, dan pencemaran udara.
- Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keselamatan bangunan yaitu gempa bumi, badai, hujan lebat, banjir, gelombang pasang dan bahan biologis.
- Faktor-faktor yang dapat menyebabkan kerusakan bangunan dan pelapukan bahan bangunan lebih awal yaitu faktor pada butir b, intensitas matahari yang kuat, kelembaban udara dan kondensasi yang tinggi, badai debu dan pasir, kandungan garam dalam udara.
Untuk memulai perencanaan, perlu diteliti persyaratan-persyaratan iklim untuk setiap bangunan secara terperinci melalui informasi mengenai kondisi iklim yaitu radiasi matahari, temperatur, kelembaban udara, resipitasi, arah dan gaya angin dan awan.
Perbaikan iklim mikro dapat dilakukan dengan cara alamiah yaitu dengan memperhatikan:
1. Orientasi bangunan
Tiga faktor utama yang menentukan perletakan bangunan dengan tepat adalah:
a. Radiasi matahari
Orientasi bangunan sangat menentukan penerimaan beban utama radiasi matahari (pemanasan). Fasade Utara dan Selatan menerima lebih sedikit panas dibanding fasade Timur dan Barat.
b. Arah dan kekuatan angin
Posisi bangunan yang melintang terhadap arah angin lebih penting dibandingkan dengan perlindungan terhadap radiasi matahari.
Perilaku Kecepatan Aliran terhadap Lubang Dinding
Sumber: Bangunan Tropis, Georg. Lippsmeier
c. Topografi
Pemanasan tanah dan intensitas bangunan dapat dikurangi dengan pemilihan lokasi yang sudut miringnya sekecil mungkin terhadap cahaya matahari. Tetapi pengubahan topografi yang ada memerlukan biaya yang besar, sehingga perbaikan iklim ini hanya dapat dilakukan pada pemilihan lokasi bangunan.
2. Ventilasi silang
Syarat untuk mencapai ventilasi silang yang baik adalah angin mencapai bangunan dengan arah yang menguntungkan. Pendinginan melalui penghawaan hanya dapat dilakukan bila temperatur udara lebih rendah daripada temperatur kulit (35º - 36ºC). Untuk mencapai pendinginan yang efektif, lubang masuk udara harus dirancang dan ditempatkan berdasarkan arah arus udara di dalam lubang masuk keluarnya.
Sumber: Bangunan Tropis, Georg. Lippsmeier
3. Perlindungan matahari
Perlindungan terhadap matahari dapat maksimal jika setiap bangunan diperhitungkan sesuai dengan sudut jatuh sinar matahari dan tuntutan individual lainnya. Perlindungan matahari dapat dilakukan dengan:
a. Vegetasi
Pemanfaatan pohon dan semak belukar merupakan cara paling sederhana untuk melindungi bangunan atau bagian bangunan dari sinar matahari.
b. Tirai horizontal
Elemen horisontal yang menonjol sangat efektif untuk menahan matahari tinggi, artinya untuk semua fasade Utara dan Selatan,juga untuk fasade Barat Daya, Tenggara, Barat Laut dan Timur Laut walaupun kurang efektif. Bentuk paling sederhana adalah tritisan atap, lantai yang menjorok ke luar atau balkon. Tetapi yang paling sering dipakai adalah tirai yang disesuaikan dengan posisi matahari, dipasang kuat, dan sering dikombinasikan dengan komponen bangunan yang menonjol keluar.
c. Tirai vertikal
Paling efektif pada posisi matahari rendah yaitu pada fasade Barat, Barat Daya atau Barat Laut, dan fasade Timur, Tenggara atau Timur Laut. Efektifitas tinggi tercapai bila tirai ini membentuk dinding yang tertutup secara optis terhadap cahaya matahari. Pandangan keluar masih mungkn melaui celah-celah vertikal yang terlindung dari cahaya matahari. Yang paling sering digunakan adalah panil atau profil logam yang dipasang vertikal pada fasade dengan jarak antar elemen yang disesuaikan dengan lama peneduhan.
d. Kaca pelindung matahari
Kaca pelindung matahari hanya dapat mengurangi radiasi matahari sangat besar. Bangunan yang bersangkutan harus memiliki penyejuk secara penuh (AC), karena jendela dengan kaca pelindung matahari biasanya tidak dibuka. Kaca pelindung matahari dapat digunakan baik untuk kaca jendela maupun sebagai elemen vertikal atau miring.
4. Penyerapan dan pengisolasian panas
Pada daerah tropis basah diperlukan bahan penghambat panas yang memiliki kelebihan tidak menyerap panas, karena tidak ada penurunan temperatur pada malam hari. Penghambat yang baik adalah lapisan udara.
5. Vegetasi
Pada daerah tropis basah, diinginkan adanya pergerakan udara maksimum. Semak dan pepohonan dapat menghambat gerakan udara. Penanaman yang terencana baik dapat:
- Mempengaruhi arah dan kekuatan angin
- Menyimpan air
- Menurunkan temperatur
- Menyamakan perbedaan temperatur
Pada dasarnya angin harus berhembus melalui daerah yang berada pada bayangan, bukannya melalui daerah yang panas, sebelum mencapai bangunan.
Ilustrasi hembusan angin
Sumber : Studi kasus
0 Response to "Arsitektur Tropis "
Post a Comment
Komentarlah dengan bahasa yang baik :
1. No SARA
2. No SPAM