Arsitektur Simbolisme
Arsitektur Simbolisme adalah sebuah perihal pemakaian simbol atau lambang untuk mengekspresikan ide-ide secara arsitektural yang akan dapat diperlihatkan melalui jati diri suatu karya arsitektur sekaligus mempunyai makna dan nilai-nilai simbolik yang dapat dihasilkan melalui bentuk, struktur dan langgam.
Menurut P. Gauguin and O Redon, Ensiklopedia VI hal. 3178 :
Simbolisme adalah gerakan baru dalam seni. Dalam hal ini seni lukis sebagai reaksi terhadap gerakan naturalisme, dimana gerakan naturalis mengutamakan gerakan yang sewajarnya atau sesuai dengan hal-hal yang nyata. Seseorang tidak usah melukiskan kenyataan secara seksama (naturalis) dan setiap warna, bentuk, maupun garis tetapi dapat menimbulkan berbagai perasaan atau makna simbolis.
Menurut Charles Sanders Peirce (Teori Trikonomi Semiotika Arsitektural):
Simbol merupakan tanda yang hadir karena mempunyai hubungan yang sudah disepakati bersama atau sudah memiliki perjanjian (arbitrary relation) antara penanda dan petanda.
Dalam Meaning and Behavior in the Built Environment, Charles membagi sign menjadi 3, yaitu :
- Iconic sign : Sign yang mengingatkan kita pada obyeknya melalui beberapa macam persamaan yang kompleks.Contoh : stan yang menjual hot dog mempunyai bentuk seperti hot dog.
- Indexial sign : Sign yang menunjukkan pada obyak tertentu dalam hal fisik, maknanya dapat dibaca tanpa symbol pengetahuan budaya. Terdapat hubungan yang eksis antara signifier (symbol) denngan signified(konsep).Contoh : jendela berarti mempunyai fungsi untuk melihat view.
- Symbol : Sign yang dipelajari sebagai makna sesuatu dalam konteks budaya tertentu.
Sedangkan dalam Sign, Symbol and Architecture, Charles Sanders Peirce menjelaskan :
Simbol adalah suatu tanda atau gambar yang mengingatkan kita kepada penyerupaan benda yang kompleks yang diartikan sebagai sesuatu yang dipelajari dalam konteks budaya yang lebih spesifik atau lebih khusus.
Penggunaan simbolisme terbagi dua, yaitu:
1.Simbolisme secara langsung
Penggunaan metaphora secara langsung/jelas dipengaruhi oleh sebuah sifat dasar pada objek itu sendiri, sehingga makna yang timbul dari objek tersebut menyerupai artinya. Misalnya tempat penjualan alat musik, dengan bentuk bangunan seperti piano.
2. Simbolisme tidak langsung/tersamar
Suatu bentuk akan memberikan suatu makna yang tersamar pada jenis bangunan tertentu yang merupakan suatu simbol yang timbul untuk memenuhi fungsi bangunan tersebut.
Penggolongan jenis simbol guna mengidentifikasi dalam konsep perancangan:
1.Simbol yang tersamar yang menyatakan peran dari bentuk
2.Simbol sebagai unsur pengenal
3.Simbol metafora
Metafora adalah suatu bentuk yang apabila diamati akan mempunyai makna yang berbeda-beda bagi orang awam yang mengamatinya.
Metafora dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu:
1. Metafora yang tidak dapat diraba (intangible metaphor)
Berangkat dari suatu konsep, ide, hakikat manusia dan nilai-nilai seperti individualisme, naturalisme, komunikasi, tradisi dan kebudayaan.
2. Metafora yang nyata (tangible metaphor)
Berangkat dari nilai-nilai visual serta spesifikasi/karakter tertentu dari sebuah benda.
3. Metafora kombinasi (combine metaphor)
Merupakan gabungan dari tangible metaphor dan intangible metaphor.
0 Response to "Arsitektur Simbolisme"
Post a Comment
Komentarlah dengan bahasa yang baik :
1. No SARA
2. No SPAM